Nutrisi tambahan untuk kenari anakan


Vitamin dan mineral, apapun jenisnya, sebenarnya dibutuhkan burung hanya dalam jumlah sangat sedikit. Celakanya, meski sangat sedikit, gabungan bahan pakan (misalnya voer, buah, dan ekstra fooding seperti kroto dan jangkrik) yang dikonsumsi burung setiap hari tidak selalu bisa memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral. Hasil penelitian yang dilakukan sejumlah pakar perburungan dunia pun cukup mengejutkan, di mana sebagian besar burung peliharaan di rumah yang hanya mengandalkan pakan (tanpa suplemen multivitamin dan multimineral) mengalami kekurangan vitamin A dan D, serta mineral kalsium. Sedangkan burung yang mengalami defisiensi vitamin E “hanya” 27%.

Berikut ini mean (rata-rata) dari beberapa hasil penelitian mengenai burung peliharaan di rumah yang sama sekali tidak dibarengi dengan pemberian multivitamin dan multimineral :

27% burung peliharaan kekurangan vitamin E.
67% burung peliharaan kekurangan vitamin A.
97% burung peliharaan kekurangan vitamin D.
98% burung peliharaan kekurangan kalsium.

Hal ini disebabkan karena kita sulit memprediksi kandungan jenis vitamin tertentu (misalnya D3, B6) atau mineral tertentu (misalnya kalsium, magnesium, ferum) dalam setiap bahan pakan. Kecilnya angka menjadi salah satu sebab. Berbeda dari protein, lemak, energi metabolis, dan karbohidrat, yang mudah diprediksi dalam setiap bahan pakan karena angkanya lebih besar.

Sebagai contoh jagung, yang biasa diberikan kepada merpati dan lovebird. Setiap 100 gram jagung rata-rata mengandung energi metabolis sebesar 355 kalori, protein 9,2 gram, lemak 3,9 gram, karbohidrat : 73,7 gram, dan air 12 gram. Angkanya masih cukup besar, bahkan masih dalam satuan gram.

Sekarang kita lihat kandungan vitamin dan kalsium pada jagung. Bahan pakan ini mengandung kalsium 10 miligram, fosfor 256 miligram, ferum 2,4 miligram. vitamin A 510 SI, vitamin B1 0,38 miligram. Wow, kecil sekali, padahal 1 gram sama dengan 1.000 miligram.

Sekecil apapun kekurangan vitamin dan mineral, pasti akan berdampak buruk terhadap kesehatan burung. Jika kondisi ini dibiarkan dalam waktu lama, efeknya akan terasa. Misalnya, kakinya cenderung rapuh karena kekurangan kalsium, telur-telur yang dihasilkan seringkali gabuk (infertil) karena kekurangan vitamin E, atau burung sering loyo karena kekurangan vitamin C.
Sebagai penutup, jangan lupakan pula kecukupan protein pada burung. Burung muda membutuhkan bahan pakan yang mengandung 20% protein, untuk pertumbuhan ideal. Untuk burung dewasa, kadar protein bisa dikurangi dalam level 8% hingga 12 %. Namun khusus burung penangkaran, kadar protein ideal adalah 15 – 18%.

Semoga bermanfaat.

Salam sukses, salam dari Om Kicau.